Profil Siswa Berprestasi SMPIT Insan Cita Serang: Kevin Nicky Wonggiandra

Namanya Kevin Nicky Wonggiandra. Ia merupakan siswa SMPIT Insan Cita Serang yang kini tengah duduk di bangku kelas IX. Dalam kesehariannya, anak yang lebih sering disapa Kevin ini memiliki kepribadian yang ramah dan menyenangkan. Namun siapa sangka, di balik kepribadiannya yang tenang, Kevin  ternyata merupakan sosok yang kompetitif dan berprestasi, baik dalam akademis maupun non akademis. Sejak kelas 7, tak pernah sekalipun ia membiarkan predikat peringkat 1 di kelas jatuh kepada orang lain. Lima kali berturut-turut gelar juara satu digenggamnya erat-erat. 

Tak puas dengan capaian prestasi akademik di kelas, Kevin juga turut menambah koleksi penghargaanya dengan mengikuti berbagai lomba mewakili sekolah. Belum lama ini, Kevin berhasil menjuarai kompetisi Rangking Satu antar pelajar SMP/MTs tingkat Provinsi Banten dalam Make Exciting Education with Teamwork (MEET) yang diselenggarakan PMT Al-Izzah. Ia juga sering menjadi perwakilan sekolah  dalam berbagai kejuaraan, khususnya olimpiade IPA. 

Selain senang belajar, Kevin juga suka berolahraga, terutama bermain basket. Ia dan timnya pernah menjadi juara harapan satu dalam lomba basket antar siswa SMP/MTs se-Provinsi Banten. Tak sampai di situ, Kevin juga aktif dalam beberapa organisasi, seperti OSIS, Basket, bela diri Tifan hingga Pramuka. Ia  pernah mewakili sekolah dalam Kemah Nasional yang mempertemukannya dengan ribuan anggota Pramuka dari seluruh Indonesia. 

Sebagai seorang santri, Kevin juga tidak melupakan tugasnya dalam menimba ilmu agama. Di usianya yang masih 14 tahun,  ia telah menghafal 5 juz Alquran dan hadits arba'in. Dengan pembiasaan penggunaan bahasa asing yang diterapkan di pondok, ia juga sudah mahir berbicara aktif menggunakan bahasa Arab dan Inggris, bahkan secara pasif memahami bahasa Sunda dan Jawa. 

Kevin membeberkan, bahwa capaiannya itu tak bisa lepas dari jasa para guru di Insan Cita Serang. Menurutnya, pembelajaran di ICS dapat berlangsung efektif karena kemampuan guru dalam menyampaikan materi ditambah fasilitas belajar yang memadai. 

"Gurunya asik, komunimatif, jadi pelajaran gampang masuk. Fasilitasnya juga lengkap. Di tiap kelas ada TV, jadi belajarnya tidak melulu dari buku dan papan tulis." Terangnya. 

Putra pertama dari Bapak Hengky Wonggiandra dan Ibu Yeni Maryani ini turut membagikan tips belajar efektif yang sudah ia terapkan selama ini. Baginya, salah satu waktu terbaik untuk belajar adalah waktu subuh, sebab saat itu pikiran masih segar. Ia juga berpesan agar senantiasa mengiringi aktivitas belajar dengan berdoa, berusaha untuk fokus, menghindari pikiran-pikiran yang dapat mengganggu proses belajar, tidak membiasakan menunda-nunda tugas, dan menyiapkan buku catatan kecil untuk mencatat poin-poin penting dalam pelajaran. 

Menjalani kehidupan sebagai seorang pelajar sekaligus santri dengan segudang kegiatan, Kevin mengaku pernah mengalami masa-masa jenuh. Namun, kejenuhan itu tidak boleh dibiarkan hinggap terlalu lama. Ia biasa mengatasi kejenuhan itu dengan kegiatan positif seperti membaca buku, bermain basket, kajian dan mentoring keagamaan, atau lebih banyak bersosialisasi dengan teman. Saat semangatnya mengendur, Kevin juga biasa mengingat jasa kedua orang tuanya yang selalu mendukungnya untuk meraih cita-cita. Ia menambahkan, jika sedang jenuh, ingatlah cita-cita apa yang ingin diraih kelak, akankah cita-cita tersebut dapat tercapai jika kita masih bermalas-malasan? 

Kevin sendiri memiliki cita-cita menjadi seorang dokter spesialis kulit dan kelamin. Hal ini dilatarbelakangi oleh ketertarikannya pada biologi, khususnya bidang dermatologi, atau ilmu yang mempelajari seputar kulit. Ia ingin menimba ilmu kedokteran di UI, Universitas yang dulu menjadi tempat ayahnya menyelesaikan pendidikan sarjana. 

Bagi Kevin, banyaknya aktivitas di pesantren bukanlah sebuah pemakluman untuk tidak sungguh-sungguh dalam belajar. Seorang pelajar harus pandai-pandai membagi waktu. Salah satu upayanya untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya adalah dengan menggunakan separuh waktu istirahat di sekolah untuk belajar. 

"Luangkan waktu, bukan menunggu waktu luang." Ujarnya. 

Seperti kebanyakan remaja seusianya, Kevin juga menyukai hiburan-hiburan seperti membaca novel, menonton film dan mendengarkan musik, ia bahkan piawai memainkan alat musik gitar. Namun ia rela membatasi itu semua saat memilih masuk pondok pesantren. Ketika ditanya alasan mengapa memilih Insan Cita Serang sebagai tempat menimba ilmu, Kevin memaparkan jika Insan Cita Serang merupakan lembaga pendidikan yang komplet. Sebagai salah satu pesantren terbaik di Banten, program unggulan Insan Cita Serang bukan hanya dalam hal akademis, tapi juga dalam penguasaan bahasa asing, tahfidz hingga kitab kuning. 

Sebagai penutup, Kevin memberikan kalimat motivasi untuk memompa semangat dalam belajar dan mencoba hal baru, serta pantang menyerah dalam mencapai impian. 

"Lebih baik memulai lalu gagal, daripada tidak memulai sama sekali lalu menyesal."