Pesantren Terpadu Insan Cita Serang:  Serpihan Tanah Surgawi Tempat Tumbuh Manusia Rabbani

Memiliki luas sekitar sepuluh hektare, tempat itu terletak di kawasan yang asri, alamnya lestari, damai, tenteram dan terlindung dari bisingnya hiruk-pikuk perkotaan. Beberapa meter setelah memasuki gerbangnya, kita akan langsung disuguhkan oleh panorama alam serupa lukisan. Saat menghadap lurus ke selatan, mata kita akan dimanjakan oleh lanskap berlatar gunung yang berdiri gagah dengan segala ornamennya; pepohonan, kontur gunung yang melekuk-lekuk, rumah penduduk, jalan yang meliuk, hingga awan-awan yang tampak mengambang rendah di sekelilingnya. 

Jika kita sedikit menurunkan pandangan ke  bawah, kita akan menyaksikan pemandangan lain yang tak kalah indah. Jalan menurun yang diimpit oleh pohon-pohon kelapa. Di sekitarnya, tumbuh subur beraneka tanaman berbuah, pohon-pohon rambutan, sukun hingga durian tumbuh dengan suburnya. Di ujung turunan, kita akan menemukan sebuah sungai dengan air terjun mini yang cantik, percik airnya membuat suasana terasa sejuk dan menyegarkan. Tak jauh dari sana, terdapat tambak ikan dan peternakan kerbau, sapi, kambing, dan beberapa jenis unggas. 

Berjalan sebentar ke arah Timur, kita kembali disuguhi hijaunya bentang alam dengan topografi lahan berundak khas perbukitan. Kalau beruntung, kita akan menyaksikan kawanan kerbau dan hewan ternak lain bermain di lapangan rumput, atau kawanan burung dara yang terbang sambil bercicit bersahutan. Saat turun hujan, tempat itu diselubungi kabut yang membuat suasana menjadi semakin syahdu. 

Bukan, kita bukan sedang membahas kawasan wisata alam, melainkan sebuah sekolah dan pondok pesantren bernama Insan Cita Serang yang terletak di Desa Gunungsari, Kabupaten Serang, Banten. Alamnya yang indah seperti serpihan surga bagi orang-orang yang ingin mencari tempat belajar yang tenang dan nyaman. Belajar di sana seperti berpiknik setiap hari. 

Sebutan surga sebenarnya bukan hanya sebuah hiperbola untuk menggambarkan alamnya yang indah, namun juga nuansa surgawi yang dapat kita rasakan saat menyaksikan pola pendidikan dan aktivitas para penuntut ilmu di sana. Setiap datang waktu salat, kita akan melihat orang-orang berbondong-bondong menuju masjid sambil memeluk Alquran di dada mereka. Waktu magrib dan subuh selalu semarak oleh lantunan zikir dan tilawah. Lembaga pendidikan ini berusaha menjadikan Alquran sebagai pegangan dan teman hidup bagi santri-santrinya, sehingga akan kita jumpai interaksi mereka yang dekat dengan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. 

Selain itu, amalan-amalan sunnah juga terasa lebih hidup dan telah mengakar menjadi sebuah kebiasaan. Mereka terbiasa melaksanakan amalan-amalan sunnah seperti salat rawatib, tahajud, duha, mengucapkan salam, memulai dan mengakhiri aktifitas dengan berdoa, puasa sunnah dan amalan-amalan sunnah lainnya. 

Menjadi lembaga Islam terdepan dalam mencetak insan Rabbani, begitu visi yang ditawarkan salah satu pondok pesantren di Banten ini. Untuk mewujudkan visinya, Insan Cita Serang mengupayakan proses pendidikan yang bukan hanya sekadar memberi tahu dan mengajarkan (taklim), tetapi juga melalui tarbiyah, yaitu proses mendidik, merawat, membina, memenuhi kebutuhan dan membersamai tumbuh-kembang peserta didik bersama nilai-nilai rabbaniyah yang dapat menguatkan aqidah mereka, mendayakan potensi dengan amal nyata, tunduk dan taat terhadap perintah Allah, serta adanya figur uswatun hasanah dalam diri mereka.