Serang, 14 April 2025 – Sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang tengah menghadapi penjajahan dan penindasan, Pesantren Terpadu Insan Cita Serang secara resmi mendeklarasikan komitmen untuk memboikot produk-produk yang terafiliasi dengan rezim Zionis Israel. Deklarasi ini dilaksanakan dengan penuh kesadaran moral dan kepedulian kemanusiaan oleh seluruh elemen pesantren, mulai dari pengasuh, guru, staf, hingga para santri.
Dalam pernyataan sikap yang dibacakan saat acara deklarasi, pihak pesantren menegaskan bahwa boikot adalah bentuk nyata dari keberpihakan terhadap keadilan dan kemanusiaan. “Kami memilih untuk tidak membeli dan menggunakan produk dari perusahaan yang mendukung penjajahan dan kekerasan. Kami akan lebih memilih produk yang adil, berkah, dan bermanfaat,” demikian bunyi salah satu poin dalam isi deklarasi.
Dalam deklarasi tersebut, Nasrudin, Kepala SMAIT Insan Cita Serang mengajak seluruh santri dan keluarga besar pesantren untuk lebih bijak dan bertanggung jawab dalam menentukan pilihan konsumsi sehari-hari. “Setiap pilihan yang kita ambil memiliki dampak. Maka, mari kita pilih produk yang berpihak kepada nilai-nilai kemanusiaan,” tegasnya.
Deklarasi ini juga menjadi bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi oleh Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia, yang mendorong seluruh sekolah Islam terpadu di Indonesia untuk ikut serta dalam aksi moral ini. Pesantren Terpadu Insan Cita Serang dengan lantang menyatakan bahwa diam adalah bentuk ketidakadilan, dan keberpihakan merupakan sebuah pilihan yang harus diambil secara sadar.
Dalam seruan moralnya, keluarga besar pesantren menyatakan:
“Kami memilih untuk bersuara! Kami menolak menjadi konsumen yang pasif dan tidak peduli. Kami akan memilih produk yang berpihak pada keadilan, kemanusiaan, dan kemerdekaan.”
Acara deklarasi ditutup dengan doa bersama dan komitmen kolektif untuk terus mendukung perjuangan rakyat Palestina melalui langkah-langkah nyata, salah satunya dengan menolak produk-produk yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung kejahatan kemanusiaan.
Sebagai penutup deklarasi, mereka menyerukan:
“Bebaskan Gaza! Merdeka untuk Palestina! SIT Stand for Al-Quds & Palestine!”
Langkah ini diharapkan menjadi inspirasi bagi lembaga-lembaga pendidikan lain untuk turut mengambil peran aktif dalam membela nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan global.