"Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian." - Pramoedya Anantha Toer
September adalah Bulan Literasi Nasional. Pesantren Terpadu Insan Cita Serang biasa memperingatinya dengan menyelenggarakan kegiatan Gebyar Literasi. Kegiatan ini merupakan acara tahunan di Insan Cita Serang yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat siswa dalam membaca dan menulis.
Membaca merupakan salah satu perintah Allah yang penting dalam Islam, karena membaca adalah jalan untuk mendapatkan ilmu, sedangkan semua amal harus didasari dengan ilmu. Bahkan ayat Alquran yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca.
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan." (Q.S. Al-Alaq: 1)
Oleh karena itu, berliterasi bukan semata rutinitas yang wajib dilakukan di lingkungan belajar, tetapi literasi merupakan tuntutan spiritual dan moral yang fundamental. Literasi mendorong umat Islam untuk meningkatkan pengetahuan yang dapat menyalakan api peradaban Islam. Literasi menumbuhkan pikiran yang kritis sehingga dapat mengolah dan menyaring segala informasi untuk kecakapan hidup.
Insan Cita Serang senantiasa berupaya menumbuhkan kesadaran tersebut, salah satunya melalui gerakan Gebyar Literasi yang telah disebutkan di atas. Pada Gebyar Literasi tahun 2024 ini, Insan Cita Serang menyelenggarakan seminar literasi bertajuk "Semua Bisa Menulis Buku" dengan menghadirkan narasumber seorang penulis muda sekaligus aktivis perempan, Deby Rosselinni.
Selama menyampaikan materi, beliau menjelaskan berbagai tips dalam menulis dan menerbitkan buku hingga memperkenalkan berbagai penerbit yang dapat menrbitkan karya dari penulis pemula.
Selain itu, acara ini juga dimeriahkan dengan berbagai perlombaan yang diikuti oleh santri Insan Cita Serang. Mulai dari lomba menulis cerpen, menulis puisi hingga lomba membaca puisi yang menampilkan puisi-puisi terbaik dari santri SMPIT dan SMAIT Insan Cita Serang.
Tema tersebut diangkat untuk mendorong siswa agar tidak hanya gemar membaca, tetapi juga berani menuangkan ide mereka dalam sebuah tulisan yang dibukukan.