
Di tengah denyut zaman yang bergerak cepat, banyak lembaga pendidikan berlomba mencetak generasi yang cerdas dan terampil. Namun tidak semua mengawalinya dari titik yang paling hakiki: hati yang terhubung dengan Al-Quran. Di Pesantren Terpadu Insan Cita Serang, pendidikan tidak semata-mata dimulai dari buku pelajaran dan catatan kurikulum, melainkan dari sebuah momen hening dan mendalam: Program Matrikulasi Al-Qur’an.
Program ini digelar secara khusus setiap awal tahun ajaran. Tahun ini, kegiatan berlangsung selama satu bulan penuh, sejak 16 Juli hingga 16 Agustus 2025, dengan melibatkan seluruh santri baru dan juga santri lama. Selama satu bulan itu, para santri seolah “ditarik keluar” dari hiruk-pikuk dunia luar dan diajak memasuki dunia yang lebih sunyi, lebih pribadi, dan lebih bermakna—dunia bersama Kalamullah.
Bagi santri baru, program ini menjadi gerbang awal mereka memasuki kehidupan pesantren. Melalui matrikulasi, seluruh santri diseleksi, dikelompokkan, dan dibimbing sesuai dengan kemampuan membaca Al-Qur’an masing-masing. Tujuan utamanya adalah penyetaraan tahsin, agar tidak ada santri yang tertinggal dalam kemampuan dasar membaca dengan baik dan benar. Di sini, tak ada persaingan atau tekanan; yang ada adalah proses bersama untuk tumbuh, memperbaiki diri, dan memperkuat fondasi.
Sementara itu, santri lama mendapatkan kesempatan yang jarang dimiliki siswa pada umumnya: satu bulan untuk secara khusus menambah dan menyempurnakan hafalan, serta memurajaah hafalan-hafalan lama yang mungkin mulai pudar. Di masa inilah mereka bisa menata ulang niat, memperbaiki bacaan, dan menguatkan hubungan ruhani mereka dengan Al-Qur’an. Program ini juga menjadi titik reorientasi, mengingatkan kembali bahwa inti dari segala aktivitas mereka sebagai pelajar muslim adalah hubungan dengan wahyu Ilahi.
Kegiatan utama program ini adalah halaqah Al-Quran yang berlangsung setiap hari. Santri dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan dibimbing langsung oleh para ustadz dan ustadzah yang telah berpengalaman di bidang tahsin dan tahfidz. Dalam suasana halaqah yang tenang dan penuh kehangatan, santri menyetorkan hafalan, memperbaiki makhraj dan tajwid, belajar memahami kandungan ayat, hingga mendalami adab dan keutamaan berinteraksi dengan Al-Qur’an.
Yang menjadikan program ini istimewa bukan hanya sistemnya yang terstruktur, tetapi juga suasana batin yang tercipta selama pelaksanaannya. Setiap pagi dan sore, suara bacaan Al-Quran menggema dari berbagai sudut pesantren. Setiap hari, para santri memulai langkah mereka dengan tilawah, dan mengakhiri malam mereka dengan murojaah. Kegiatan ini tidak hanya menambah hafalan, tapi juga mengajarkan kebiasaan hidup yang Qur’ani: teratur, fokus, dan dilandasi niat yang ikhlas.
Selain halaqah, para santri juga mengikuti sesi tambahan berupa materi keislaman yang memperkaya wawasan mereka, seperti motivasi menghafal Al-Quran, strategi menjaga hafalan, serta materi penyubur ruhani. Semua ini dilakukan untuk membentuk pemahaman yang utuh: bahwa membaca dan menghafal Al-Quran bukanlah tujuan akhir, melainkan bagian dari perjalanan panjang untuk menjadi manusia yang lebih dekat kepada Allah.
Lebih jauh lagi, program matrikulasi ini juga menanamkan nilai-nilai penting dalam kehidupan seorang pelajar: disiplin waktu, kejujuran dalam menyetor hafalan, tanggung jawab dalam belajar mandiri, serta kesabaran dalam menghadapi proses yang bertahap. Anak-anak dibiasakan untuk tidak sekadar menyerap ilmu, tapi juga menghargai proses bertumbuh, dan menjadikan Al-Quran bukan hanya sebagai teks yang dibaca, tetapi juga cermin yang menuntun hidup mereka.
Semua itu berlangsung di lingkungan yang mendukung: alam pegunungan yang tenang, udara yang segar, dan komunitas pesantren yang saling menguatkan. Pesantren Terpadu Insan Cita Serang telah merancang program ini bukan hanya sebagai rutinitas tahunan, tetapi sebagai pondasi utama dalam pembentukan karakter santri. Dengan matrikulasi, para santri disiapkan bukan hanya menjadi pelajar yang cerdas, tetapi juga pribadi yang beriman, bertakwa, dan mencintai Al-Quran sebagai petunjuk hidup.
Matrikulasi Al-Quran bukanlah tujuan akhir, tetapi awal dari perjalanan yang panjang. Dari satu ayat yang dihafal dengan benar, lahirlah keyakinan. Dari satu halaqah yang diikuti dengan sungguh-sungguh, tumbuhlah kebiasaan baik yang akan menemani mereka sepanjang usia. Dan dari satu bulan yang diisi dengan interaksi intensif bersama Al-Quran, akan tumbuh generasi yang tak hanya mampu menjawab tantangan zaman, tapi juga mampu memimpin dengan cahaya petunjuk Ilahi.

