Digital Marketing Agency SEO Agency Social Media Agency Pesantren Terpadu Insan Cita Serang - Detail Berita
Bukan Cuma Ngaji: Santri Insan Cita Serang Olah Kandang Jadi 'Laboratorium Hidup' untuk Praktik Kewirausahaan

SERANG, BANTEN – Pesantren Terpadu Insan Cita Serang membuktikan diri sebagai lembaga pendidikan yang tidak hanya fokus pada pengembangan spiritual dan intelektual santrinya, namun juga keterampilan praktis dan kewirausahaan. Di tengah lahan seluas lebih dari 9 hektar, pesantren ini secara aktif mengintegrasikan sektor peternakan ke dalam kurikulum pembelajarannya.

Alih-alih hanya mengandalkan teori di ruang kelas, para santri di Pesantren Terpadu Insan Cita Serang dibekali ilmu praktis melalui pengelolaan berbagai macam hewan ternak. Aktivitas ini dirancang sebagai media pembelajaran yang komprehensif, menggabungkan ilmu agama, ilmu umum, dan penerapan ilmu peternakan secara langsung.

 

Komoditas Ternak sebagai Laboratorium Hidup

Keanekaragaman jenis ternak yang dimiliki pesantren ini menjadikannya layaknya sebuah "laboratorium hidup" bagi para santri. Berbagai jenis hewan yang dikelola meliputi:

Hewan Besar: Kerbau dan Kambing

Unggas: Ayam, Kalkun, Bebek, dan Angsa

Perikanan: Ikan air tawar

"Tujuan kami adalah menciptakan lulusan yang memiliki kecerdasan paripurna, tidak hanya cerdas dalam hal fikih dan matematika, tetapi juga cakap dalam mencari nafkah dan mengelola sumber daya," ujar Nasrudin, Kepala SMAIT Insan Cita Serang. "Peternakan ini tidak hanya menjadi komoditas ekonomi pesantren, tetapi utamanya adalah media pembelajaran bagi santri."

Pengakuan Santri: Belajar Jadi Lebih Menyenangkan

Integrasi peternakan memberikan manfaat ganda, baik secara edukatif maupun ekonomi. Salah satu santri bernama Rafi, yang duduk di kelas XII, mengungkapkan pengalamannya.

"Awalnya saya kira di pesantren hanya akan belajar kitab kuning dan rumus-rumus saja. Ternyata di sini kami langsung praktik," ujar Rafi sambil tersenyum. "Saya sekarang tahu cara merawat kambing yang benar, mulai dari memandikan, memberi pakan yang bergizi, sampai menghitung potensi keuntungannya."

Rafi menambahkan bahwa kegiatan beternak mengajarkan dirinya tentang tanggung jawab, disiplin, dan kesabaran, yang merupakan nilai-nilai penting yang ia dapatkan di luar pelajaran formal. "Rasanya seperti punya mata pelajaran baru, yaitu mata pelajaran hidup mandiri," pungkasnya.

Manfaat Ganda: Edukasi dan Ekonomi

Integrasi peternakan memberikan manfaat ganda. Secara edukatif, santri belajar tentang biologi hewan, manajemen pakan, kesehatan ternak, hingga perhitungan bisnis peternakan. Hal ini menumbuhkan jiwa kewirausahaan dan kemandirian sejak dini.

Secara ekonomi, hasil panen ternak dan perikanan ini turut berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari di lingkungan pesantren, bahkan dapat menjadi sumber pendapatan tambahan yang dikelola secara profesional.

Inovasi kurikulum berbasis ternak ini menempatkan Pesantren Terpadu Insan Cita Serang sebagai salah satu model pendidikan Islam yang mampu menjawab tantangan zaman dengan memadukan nilai-nilai agama, ilmu pengetahuan, dan keterampilan praktis.