Kiat Konsisten Menghafal Al-Quran Melalui Program Matrikulasi dan Tahsin-Tahfidz di Ponpes Terpadu Insan Cita Serang

"Sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?” (QS. Al-Qamar:17) 

Al-Quran adalah Al-Huda. Ia merupakan petunjuk dan rambu-rambu yang dapat menjadi penuntun manusia dalam melalui jalan menuju keselamatan (surga). Al-Quran adalah Al-Furqan. Ia merupakan pembeda antara haq dan bathil, pemberi tanda apakah suatu perkara berada dalam kawasan selamat atau sesat. Al-Quran adalah An-Nur. Cahayanya telah menyingkap tabir-tabir gelap yang semula mengungkung manusia dalam kebodohan dan ketidaktahuan. Dengan cahaya itu, manusia bisa melihat mana kebaikan dan mana keburukan. Cahaya itu menembus dimensi ruang dan waktu, hingga manusia dapat mengetahui dan mempercayai sesuatu yang belum pernah ia lihat, dengar dan rasakan.

 Al-Quran menjelaskan peristiwa di masa lalu agar kita mengambil pelajaran darinya dan memberitahu beberapa peristiwa besar di masa depan agar kita mempersiapkan diri untuk menghadapinya. Akhirat, alam kubur, malaikat, jin, dan perkara gaib lainnya merupakan wilayah gelap yang tak terjangkau oleh akal kita, namun  Al-Quran telah menerangkannya. 

"Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur'an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya." (QS. Al-Hijr:9) 

Allah telah menjamin keterjagaan Al-Qur'an. Kitabullah yang mulia itu senantiasa terpelihara keotentikannya. Oleh sebab itu, sesungguhnya bukan Al-Quran yang membutuhkan kita, karena tanpa kita pun Allah telah menjamin kitab-Nya itu akan senantiasa terpelihara (kecuali di akhir zaman ketika Al-Qur'an dihilangkan dari mushaf dan dada-dada manusia). Sejatinya, kitalah yang perlu menjaga diri dengan Al-Quran, lewat membacanya, mempelajarinya, menghafalnya dan mengamalkannya. Dengan begitu, Al-Quran yang akan menjaga kita, menjadi petunjuk dan cahaya yang melindungi kita dari kebingungan dan kesesatan. 

Kedekatan dengan Al-Quran perlu dipupuk sejak dini. Selain dengan memberikan pendidikan Al-Quran dalam pengasuhan anak di rumah, orang tua juga perlu memilih sekolah atau lembaga pendidikan yang dapat meningkatkan kedekatan anak dengan Al-Quran. Sekolah berbasis pondok pesantren bisa menjadi salah satu alternatif bagi orang tua untuk menjaga keterikatan anak dengan Al-Quran. Pilihlah pondok pesantren yang menekankan pendidikan Al-Quran pada program maupun kegiatan santri-santrinya. 

Pondok Pesantren Terpadu Insan Cita Serang sebagai salah satu Pondok Pesantren terbaik di Banten memiliki program-program unggulan yang diharapkan dapat terus menjaga dan meningkatkan interaksi anak dengan Al-Quran.  Salah satunya melalui program unggulan  Matrikulasi Al-Quran dan T2 (Tahsin&Tahfidz). 

Matrikulasi Al-Quran adalah kegiatan sebulan bersama Al-Quran yang biasa dilaksanakan di awal tahun ajaran baru. Program ini diikuti oleh seluruh santri dan para asatidz di Insan Cita Serang. Kegiatannya mencakup pelatihan tahsin (membaca Al-Quran) khususnya bagi santri baru, dan tahfidz (menghafal Al-Quran) bagi santri lama. Peserta juga diberi target tilawah dan hafalan selama program ini berlangsung dan dibimbing langsung oleh para asatidz dan asatidzah yang ditugaskan menjadi mentor. 

Santri Ponpes Insan Cita Serang baik di tingkat SMPIT maupun SMAIT berasal dari berbagai latar belakang pendidikan yang berbeda. Ada yang merupakan lulusan dari pesantren, madrasah, Sekolah Islam Terpadu, hingga sekolah umum. Oleh sebab itu,  salah satu tujuan dari program ini adalah sebagai ajang penyetaraan kemampuan membaca dan menghafal Al-Quran bagi santri-santrinya. Sehingga saat mengikuti program Tahsin & Tahfidz kelak, para santri sudah memiliki kemampuan dasar yang akan memudahkan mereka dalam mengikuti program tersebut. 

Pondok Pesantren Insan Cita Serang sendiri menargetkan hafalan Al-Quran sebanyak 5 juz bagi santri reguler dan 15 juz bagi santri takhassus. Untuk mencapai target tersebut, ICS memiliki program unggulan bernama T2 (Tahsin & Tahfidz). Para santri dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang dibina langsung oleh ustadz/ustadzah yang ditugaskan menjadi mentor. Jumlah kelompok yang tidak terlalu banyak memungkinkan proses belajar Al-Quran dapat berlangsung lebih fokus, kondusif, dan terukur. 

Pesantren menyediakan waktu khusus dalam pelaksanaan program T2 ini, yakni setiap sehabis subuh di hari Senin hingga Kamis, dan setiap sehabis maghrib di hari Selasa, Rabu dan Jumat. Adapun kegiatan santri dalam program ini mencakup pelatihan tahsin terutama bagi santri baru, ziyadah atau menambah hafalan baru, murajaah atau mengulang hafalan, dan tasmi' atau memperdengarkan 1 juz bacaan Al-Quran yang telah dihafal untuk dikoreksi di hadapan penguji (mentor).

Melalui program tersebut, diharapkan para santri Insan Cita Serang dapat terus konsisten dalam menghafal dan mempelajari Al-Quran, sehingga akan terbentuk karakter generasi Qur'ani, yakni generasi yang menjadikan Al-Quran sebagai pedoman hidup, meyakini akan kebenarannya dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hati.