Jelajahi Dunia, Santri Insan Cita Serang Tingkatkan Literasi

Sebagai seorang muslim, tentu kita mengetahui bahwa wahyu pertama yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat Jibril adalah surat Al-Alaq ayat 1-5. Uniknya, dalam surat tersebut Allah tidak memerintahkan untuk melakukan ibadah secara khusus. Melainkan Allah memberintahkan untuk "Iqra" atau membaca. Dalam kasus ini bisa diambil kesimpulan bahwa seorang muslim harus banyak membaca untuk menambah pengetahuannya. Dan karena hal itu juga, umat Islam sebelum beramal diwajibkan berilmu dahulu. Karena beramal tanpa ilmu adalah sebuah kesia-kesian.

Ketika umat Islam dekat dengan Al-Qur'an dan mengamalkan isinya, umat Islam akan meraih kejayaan. Sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat hingga para penerusnya, khususnya Daulah Abbasiyyah yang menjadi kekhalifahan paling berjaya pada masanya. Pada era itu, pusat pemerintahan Islam menjadi pusat peradaban dunia. Disana juga terdapat perpustakaan yang paling fenomenal dan terbesar pada zamannya. Perpustakaan itu bernama Baitul Hikmah, yang menjadi pusat studi dari berbagai macam disiplin ilmu. Baitul Hikmah juga berperan dalam mengantarkan kejayaan Daulah Abbasiyah. 

Pada zaman itu juga banyak lahir ilmuan-ilmuan muslim yang memiliki banyak pengaruh dari penemuannya. Seperti Ibnu Sina yang dikenal sebagai The Father of Farmacology (Bapak Farmakologi) dan Al-Syekh al-Rais al-Thibb (Mahaguru Kedokteran). Tidak mengherankan sebab, salah satu karyanya yang terkenal yakni, Al-Qanun fi al- Thibb (The Canon of Medicine) sudah diterjemahkan dalam 15 bahasa dunia. Selain itu ada Al Khwarizmi, dikenal sebagai ilmuwan muslim lain yang berjasa bagi ilmu matematika. Ilmuwan yang bernama lengkap Abu Ja'far Muhammad bin Musa Al-Khwarizmi ini menuliskan pemikirannya dalam sebuah buku yang menjadi dasar pengembangan aljabar dan algoritma matematika.

Buku adalah jendela dunia, oleh karenanya, jika kita ingin mengetahui isi dunia kita harus banyak membaca buku. Dengan banyak membaca, kita bisa mengetahui banyak hal yang ada didunia ini, bisa menambah wawasan dan pengetahuan.

Atas dasar hal tersebut, mengilhami Pesantren Terpadu Insan Cita Serang untuk menanamkan setiap santrinya untuk menumbuhkembangkan minat literasinya. Santri tidak hanya membaca dan menghafal Al-Qur'an serta kitab-kitab Fiqih lainnya. Para Santri  juga dibiasakan untuk membaca buku-buku pengetahun serta buku umum lainnya. Karena, selain harus menguasai ilmu agama, para santri Pesantren Terpadu Insan Cita Serang juga harus menguasai ilmu umum. Oleh karena itu, kurikulum di Insan Cita Serang memadukan antara kurikulum nasional dan kurikulum pesantren.