Pimpinan Pondok Pesantren Insan Cita Serang, bersama 28 pondok pesantren se-Provinsi Banten telah menandatangani surat perjanjian kerjasama dengan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam hal pengembangan sumber daya manusia melalui pengembangan pembelajaran. Kerja sama itu dilakukan sebagai upaya melahirkan generasi Islam yang mampu menjadi intelektual dan cendekiawan. 

K. H Sudarman Ibnu Murtadho, Lc. selaku ketua Yayasan Rahmatan Lil 'Alamin sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Insan Cita Serang turut diundang dalam penandatanganan surat kerja sama pada Selasa, 13 Februari 2024. Acara tersebut bertepatan dengan peresmian Gedung Kuliah Terpadu FKIP Untirta. 

Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Prof. Dr. Ir. Fatah Sulaiman, S.T., M.T. mengungkapkan, kolaborasi kampus dengan pesantren menjadi sangat penting untuk pengembangan pendidikan di Banten. Ia juga menegaskan bahwa Untirta siap menampung lulusan pesantren. 

Sejalan dengan itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Pendidikan (FKIP) Untirta, Dr. Fadlullah, S.Ag., M.Si. juga menyambut baik kolaborasi ini. Menurutnya perjanjian dengan pondok pesantren merupakan terobosan FKIP Untirta untuk membantu dan mendukung pondok pesantren dalam pengembangan pembelajaran,  baik di bidang sains seperti Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi, maupun dalam bidang sosial dan humaniora. 

"Kampus dengan berbagai bidang studi siap membantu dan berkolaborasi dengan pondok pesantren." Katanya, seperti yang dikutip dari KabarBanten.com pada Rabu, 14 Februari 2024. 

Dengan mengikuti kerja sama tersebut, Pondok Pesantren Insan Cita Serang dapat menjalin kolaborasi dan koordinasi dengan Untirta sebagai salah satu kampus terbaik di Banten, sehingga bisa mendukung dan mengoptimalkan pelaksanaan pembelajaran. Nantinya, mahasiswa Untirta juga berkesempatan belajar banyak hal dari pondok pesantren dalam pengaplikasian Tri Dharma Perguruan Tinggi,  baik dalam pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan, maupun pengabdian kepada masyarakat.